-->

Candi Risan, Semin, Gunungkidul. candi yang belum terkuak secara utuh.



Candi Risan berada di Candirejo, kecamatan semin Gunung kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Risan konon berarti irisan yakni daerah ini tepat di perbatasan dua wilayah kerajaan yakni Kerajaan Yogyakarta dan Surakarta.

Situs Candi ini merupakan penemuan di Gunung Kidul yang terbesar dan terlengkap artefak batu-batunyaSejarah tentang candi ini belum secara pasti diketahui, hanya beberapa perkiraan saja candi ini merupakan candi Budha ditandai dengan adanya stupa dan usianya pun lebih tua dibandingkan dengan candi Prambanan kurang lebih sudah ada sejak abad ke 3. Beberapa komponen candi Risan adalah : Makara, ratna, artefak dan beberapa batu berukir. Sayangnya keberadaannya sudah dalam keadaan aus sehingga sulit untuk diidentifikasi.



Candi Risan berada diatas bukit karst dengan batu penyusun terdapat didalam tanah. Bentuk candi asli candi ini berukuran 13 x 13 m sudah tidak Nampak hanya berupa reruntuhan saja. Sedangkan relief candi tersebut terdapat gambar sulur tanaman dan aneka burung. Candi ini juga dipercaya sebagai saksi sejarah pelarian Majapahit dari sekitaran Yogyakarta yang bersembunyi di Gunung Kidul. Candi ini dulu berada pada tanah hak milik warga sehingga baru pada tahun 1982 Balai Pelestarian Peningggalan Purbakala (BPPP) Daerah Istimewa Yogyakarta baru mengakuinya sebagai benda purbakala



Candi ini memiliki arah pintu masuk menghadap kebarat dimana dihalaman candi terdapat 2 buah makaran yang biasanya berada dipintu masuk. Sedangkan arca yang dimiliki candi ini hanya 1 buah yakni arca yang bernama Awalukitiswara. Arca ini sempat hilang pada tahun 1984 dan diketemukan kembali setelah sembilan bulan dan berada di singapura. Setelah diketemukan arca tersebut kemudian disimpan di Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Sedangkan patung yang ada sekarang merupakan yang asli atau atau tiruan yang bentuknya sama dengan arca yang pernah ada di candi tersebut.

Disamping reruntuhan candi yang ditemukan ada sebuah lagi reruntuhan batu candi persegi empat, bila dilihat dari atas berujud bangunan, ini dimungkinkan sebagai sebuah banguan bagian candi nisan sebagai pendopo untuk berdoa para biksu-biksu. Dan ada satu mitos ditempat ini apabila ada seekor burung yang melintas diatas reruntuhan batu tersebut pasti akan jatuh. Bahkan apabila ada warga yang menggelar hajatan menggunakan salah satu batu untuk dipakai sebagai tungku maka jika memasak air maka air tersebur tidak bisa mendidih.



Rute yang yarus ditempuh dari Yogyakarta menuju kota wonosari sesampainya di alun alun wonosari ikuti arah menuju semin kemudian ikuti jalan yang menuju arah Sukoharjo. Harap sering bertanya karena karena banyaknya jalur dan juga tidak banyak papan informasi yang menunjukkan arah ke candi tersebut seperti halnya candi kecil yang lain yang pernah kami temui yakni candi perwara di komplek candi Ijo.

Untuk menuju tempat ini dengan menggunakan kendaraan pribadi roda empat atahu roda dua dengan mengikuti rute yang telah saya jelaskan
Atau angkutan umum sampai terminal wonosari angkutan menuju arah semin.

 yogyakarta.panduanwisata.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel