-->

KONFLIK GUA PINDUL: Mau Diambil Alih, Pemkab Dikritik Pengelola


Gua Pindul.

GUNUNGKIDUL—Rencana Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk mengambil alih pengelolaan Gua Pindul setelah Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Pariwisata selesai mendapatkan kritik dari pihak pengelola Gua Pindul.

Mereka keberatan bila nantinya seluruh pengelolaan diambil alih Pemkab karena akan merugikan masyarakat.

Bupati Gunungkidul Badingah kepada wartawan beberapa waktu lalu mengatakan, saat ini Perda tentang Pengelolaan Pariwisata sedang disusun dan akan disahkan dalam waktu singkat.

Dalam Perda tersebut Pemkab berencana mengembil alih pengelolaan Gua Pindul sehingga hanya akan ada satu pengelola dari pihak Pemkab. “Nanti akan ada payung hukum yang menjadi landasan pengelolaan Gua Pindul,” kata dia.
Terpisah, ketika dihubungi Harian Jogja Rabu (9/1/2013) ketua pengelola Dewabejo Subagyo mengatakan, pihaknya merasa keberatan bila seluruh pengelolaan akan diambil alih oleh Pemkab Gunungkidul.

Ia menjelaskan, selama ini Gua Pindul sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berpotensi mencabut sumber penghasilan masyarakat yang sudah bersandar pada Gua Pindul.

“Kami tetap berharap pengelolaan diserahkan pada masyarakat, kalaupun ada pungutan retribusi, kami sudah siap mematuhi” tuturnya.

Sementara itu, menghadapi munculnya kabar akan ada sekretariat baru di Gua Pindul, Bagyo membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, beberapa waktu yang lalu memang sudah ada pihak dari Dusun Karangmojo, Bejiharjo yang menyampaikan rencana tersebut.

Bagyo menjelaskan, di Gua Pindul terdapat empat pintu masuk, tiga di antaranya sudah dikelola warga sehingga bila ditambah akan terlalu padat dan mengancam kelestarian gua.

Berdasarkan hal tersebut, Bagyo menyarankan pihak pengelola baru dari Dusun Karangmojo untuk tidak membuka layanan lagi, tetapi membuka objek Gua Sriti yang ada di dusun tersebut.

Sedangkan untuk jelajah Gua Pindul, Bagyo menyarankan pihak pengelola Karangmojo agar bisa bekerja sama dengan pengelola yang sudah ada untuk membawa pengunjung menyusuri Gua Pindul.

“Jadi fokus utama mereka di Gua Sriti, sedangkan untuk Gua Pindul bisa bekerja sama dengan pengelola yang sudah ada,” imbuh dia.

 Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel