-->

WASPADA TSUNAMI: BPBD Gunungkidul Pasang Peta Evakuasi

 
Pekerja memasang peta evakuasi pantai di Pantai Baron, Rabu (16/1/2013). Peta dan penunjuk jalur evakuasi adalah fasilitas standar yang wajib ada di setiap lokasi wisata pantai. (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

GUNUNGKIDUL— Berupaya meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pengunjung pantai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul memasang peta jalur evakuasi pantai dan papan penunjuk jalur evakuasi, Rabu (16/1/2013).

Sebanyak sembilan peta evakuasi pantai dan 28 set papan penunjuk arah jalur evakuasi dipasang di seluruh pantai yang ada di Gunungkidul.

Peta- peta tersebut diletakkan di pintu masuk pantai. Sedangkan papan penunjuk jalur evakuasi ditempatkan berderat sejak bibir pantai hingga titik yang aman dari gelombang tsunami.

Ketua BPBD Gunungkidul Budi Harjo ketika dihubungi Harian Jogja mengatakan, peta pantai dan papan penunjuk jalur evakuasi itu memang sudah direncanakan untuk dipasang sejak beberapa waktu lalu, tetapi baru saja dapat terealisasi.

Menurut Budi, peta evakuasi dan papan penunjuk sebenarnya adalah fasilitas standar yang sudah seharusnya berada di kawasan wisata pantai.

Kondisi geografis pantai Gunungkidul yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan berada di daerah rawan gempa mengakibatkan adanya risiko tsunami.

Meskipun begitu, Budi tidak berani memprediksikan seberapa besar risiko yang dimiliki pantai Gunungkidul untuk terkena gelombang tsunami.

Menurut dia, sekecil apapun risikonya, tetap saja warga maupun wisatawan yang berada di wilayah pantai harus terus waspada dalam menghadapi ancaman tsunami.

“Saya yakin tidak ada seorangpun yang berani bilang tidak ada risiko tsunami di pantai, jadi lebih baik kita waspada,” imbuh dia.

Selain pemasangan peta pantai dan penunjuk jalur evakuasi, BPBD juga menyediakan dua unit sirene peringatan tsunami yang dipasang di pantai Baron dan Krakal.

Pemasangan sirine itu rencananya akan diperbanyak dan diletakkan di pantai-pantai yang padat pengunjung. Tetapi rencana ini tampaknya masih menunggu waktu karena keterbatasan dana yang dimiliki BPBD.

“Mudah-mudahan nanti ada pihak ketiga yang mau membantu untuk pengadaan sirine,” tandas Budi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel