Berlibur Sambil Belajar di Gunung Kidul
Tuesday 27 November 2012
Selama ini Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal sebagai daerah tandus. Cerita tentang kekeringan dan kesulitan air di musim kemarau banyak mengalir dari wilayah di tepi selatan pulau jawa itu.
Namun, dibalik gunung-gunung kapur yang kering, Gunung Kidul ternyata menyimpan potensi wisata ilmu pengetahuan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gunungkidul, DIY, mengembangkan pusat wisata ilmu pengetahuan, yaitu wisata yang mengandalkan pengembangan aset budaya lokal dan sumber daya alam untuk menambah pengetahuan.
"Gunungkidul merupakan salah satu daerah yang punya destinasi wisata paling banyak dikunjungi wisatawan. Ini merupakan modal untuk menjadi salah satu pusat wisata ilmu pengetahuan," kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul Birowo Adie di Wonosari.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini terus mempersiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung Gunungkidul sebagai pusat wisata ilmu pengetahuan. "Infrastruktur terus dibangun, sedangkan kesadaran masyarakat harus terus ditingkatkan," katanya.
Objek wisata yang mampu menunjang ilmu pengetahuan masih membutuhkan pengembangan dan pembinaan. Sejumlah tempat yang dikembangkan menjadi objek wisata pendukung ilmu pengetahuan itu antara lain kawasan "karst" Mulo, gunung api Purba Nglanggeran dan kawasan hutan Wonosadi.
"Objek wisata alam tersebut akan dikembangkan menjadi laboratorium alam sehingga masyarakat luas dapat menambah ilmu pengetahuan, di antaranya sejarah terbentuknya lapisan bumi, mempelajari aneka flora dan fauna, serta ilmu pengetahuan alam lainnya," katanya.
Ia menyatakan, kawasan hutan Wonosadi merupakan kekayaan alam yang tidak ternilai harganya. Di dalam hutan tersebut terdapat beragam flora dan fauna langka sehingga cocok dijadikan kawasan penelitian ilmu pengetahuan alam.
kompas.com