-->

Goa Pari Gunungkidul

goa bening

Goa pari terdapat di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul ± 6 KM dari kecamatan Wonosari. Goa ini diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Mei 1998. Sejak saat itulah goa ini menjadi obyek wisata bagi para pengunjung yang ingin berwisata karst.

Panorama alam di dalam goa cukup unik dan pengunjungpun akan dapat melihat stalagtit yang tampak beragam jenis. Selain itu batu-batu bintang akan bersinar kerlap kerlip saat lampu senter di sorotkan. Lokasi Goa Pari merupakan kawasan goa di bawah tanah di batu kars dengan pemilik tanah perorangan.
 
Goa Pari memiliki dua pintu masuk , yaitu pintu bagian selatan dan pintu bagian utara. Pintu bagian selatan tidak memiliki  jalan tembusan artinya hanya memiliki satu pintu yaitu pintu masuk saja. Sehingga pengunjung hanya dapat berkeliling di baigan dalam goa ini dan keluar lagi melewati pintu yang sama.

Pintu bagian utara memiliki dua pintu yaitu pintu masuk dan pintu keluar. Jika pengunjung masuk ke dalam goa ini maka pengunjung dapat berjalan-jalan dan bisa menembus goa ini karena memiliki pintu tembusan .

Di goa utara memiliki ruangan yang cukup untuk 200 orang karena bagian dalamnya yang luas,tetapi sebaiknya jangan terlalu banyak orang di dalam goa karena oksigen yang sedikit dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diingikan jika terlalu banyak orang masuk bersamaan di dalam goa.


Goa ini jika dilihat dari luar tidak memungkinkan untuk menampung banyak orang tetapi jika kita sudah memasukinya sungguh besar dan luar biasa. Di dalam goa ini di hiasi oleh stalagtit dan stalgmit yang menghiasi seluruh dinding goa ini,jika andan ingin masuk goa ini maka persiapkanlah yang pertama adalah baterai untuk penerangan karena di dalam goa tidak ada cahaya terang.

Menurut bapak Dukuh setempat, keberadaan goa di temukan sekitar tahun 1848 dan penemu dari goa ini adalah Kerto kerti yang merupakan kakak beradik,dari Suto dan kerti, nah dari 4 orang saudara inilah goa di kenal masyarakat. Para penemu dari 4 bersaudara tersebut masih menurut Bapak Dukuh, Untuk yang bernama suto dan kerti  makamnya ada di ponjong namun sampai saat ini belum terungkap atau masih misteri.

Dari legenda masyarakat yang turun temurun lantas penemu dari goa ini menjadi cikal bakalnya desa Karang tengah Wonosari.

Menurut tokoh setempat dan juga pemilik tanah Rabiyo, di namai goa pari, karena pada masa itu dalam suasana mencekam serta mahal bahan makanan di samping pihak penjajah belanda juga terus mengusik, maka lokasi goa di pakai untuk menyimpan padi (Pari) hal ini agar tidak di rampas belanda pada waktu itu. Lokasi goa pari sering menjadi tempat jujugan pecinta alam, baik pelajar maupun peneliti untuk karya ilmiah dan liburan.
berbagai sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel